INGGRIS

Lisandro Martinez Figur Sosok Ayah Bagi Garnacho

clevedontownafc.co.uk – Alejandro Garnacho punya kesan positif pada rekan satu timnya di Manchester United, Lisandro Martinez. Lebih dari sekadar rekan di lapangan, Garnacho melihat sang senior sebagai ayahnya.

Garnacho menjalani musim yang luar biasa di level klub dengan berhasil menjadi bagian penting dari skuad Manchester United. Berkat torehan ciamiknya, Lionel Scaloni turut memanggilnya untuk berkesempatan melakukan debut bersama Timnas Argentina.

Meski lahir dan membela Spanyol di level junior, Garnacho akhirnya memutuskan untuk mengabdi pada Timnas Argentina pada level senior. Ia memenuhi syarat untuk membela raksasa Amerika Selatan tersebut melalui jalur ibunya yang memiliki darah Argentina.

Sayap kiri Manchester United itu kini bisa bergabung dengan skuad juara Piala Dunia 2022 Qatar guna menjalani laga melawan Australia dan Indonesia pekan depan.

Menjelang debutnya, Garnacho mengungkapkan pada media mengenai sosok yang membantunya mencapai titik ini. Orang itu adalah Lisandro Martinez, rekan setimnya di United yang telah membimbingnya sejak tiba di Old Trafford.

Bagaimana komentar lengkapnya? Simak penjelasan berikut.

Sosok Ayah bagi Garnacho

Kepada TyC Sports, Garnacho mengutarakan perasaannya mengenai sosok Martinez. Ia menganggap tembok kokoh andalan United tersebut sebagai figur seorang ayah yang selalu membimbingnya.

“Lisandro sudah seperti ayah saya di Manchester,” ucap Garnacho.

“Dia banyak membantu saya dengan segala cara yang dia bisa. Ketika saya melakukan sesuatu yang benar, bagus; ketika saya melakukan sesuatu yang salah, dia juga memberi tahu saya. Dia adalah orang yang luar biasa. Dia berbicara kepada saya tentang tim nasional dan banyak membantu saya,” sanjung Garnacho.

Terkait Debut Internasionalnya

Garnacho mengaku agak gugup untuk menjalani laga debut internasional bersama Timnas Argentina. Namun, dia merasa dibimbing oleh rekan-rekan lainnya mengingat usianya yang masih amat belia jika dibandingkan pemain lainnya.

“Scaloni bertanya kepada saya apakah saya gugup; dia mengatakan kepada saya untuk tenang, bermain seperti yang saya tahu, dan dia akan memberi saya kesempatan.”

“Ketika saya bermain, saya mencoba untuk menjadi diri saya sendiri. Saya seorang anak laki-laki, tetapi usia saya tidak menjadi masalah bagi saya. Saya mencoba untuk bermain sesuai kemampuan saya. Kenyataannya, semua orang di sini, para rekan setim, membantu dan memperlakukan saya dengan sangat baik,” tutupnya bangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *